Halaman

Minggu, 08 April 2012

Tujuh Penyebab Jembatan Roboh

 
 
Terdapat beberapa Penyebab jembatan roboh baik yang terjadi di di dalam negeri atau manca negara contoh peristiwa robohnya jembatan Kutai Kartanegara yang membentang di atas sungai Mahakam.. Robohnya sebuah jembatan sudah sering  terjadi seiring dengan  teknologi pembuatan jembatan yang sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu baik itu untuk jembatan tradisional atau jembatan modern.
 
Pembangunan sebuah jembatan adalah sebagai upaya dari manusia untuk mempermudah, menyebrang sebuah sungai, mempercepat mobilitas manusia dan barang, dengan dibangunnya sebuah jembatan banyak keuntungan yang didapat misalnya pembukaan daerah yang terisolir atau daerah yang terpencil.  Teknologi pembangunan  jembatan lebih tua dari teknologi kendaraan karena pembangunan jembatan sudah dimulai  sejak manusia sebelum mengenal teknologi kendaraan.  Berbagai konstruksi sebuah jembatan disesuaikan dengan keadaan kontur tanah dan sungai  sesuai dengan perkembangan ilmu teknik pembangunan jembatan.  Aspek utama pembangunan sebuah jembatan selain kekuatan untuk menahan beban adalah unsur keselamatan  pengguna jembatan, jangan sampai jembatan yang sedang dipakai  roboh seperti yang terjadi pada jembatan kutai karta Negara yang memakan puluhan korban jiwa.
 
Penyebab robohnya jembatan  bermacam-macam tapi kebanyakan diakibatkan oleh bencana alam atau bencana perang. Berikut ini blogger menghimpun penyebab robohnya sebuah jembatan menjadi tujuh macam. Sehingga posting ini diberi judul tujuh penyebab jembatan roboh:
 
1.`Angin
Sebuah jembatan   dengan bentangan  panjang dirancang agar mampu menahan beban serta tarikan grafitasi bumi juga supaya tahan  terhadap tiupan angin angin yang berasal dari samping. Sebuah kontruksi jembatan gantung harus bisa bertahan terhadap osilasi yang terjadi akibat resonanasi dari alam yang berasal dari tiupan angin. Robohnya jembatan akibat tiupan angin terjadi pada jembatan Tacoma Bridge  yang panjangnya 2700 kaki jembatan terbuat dari baja karbon  di design sedemikian rupa untuk bisa menahan derasnya tiupan angin. Angin sebesar apaun akan dialihkan tiupannya ke bagian atas atau bawah jembatan.

Jembatan tersebut selesai dibangun pada bulan Juni 1940 seminggu kemudian pada 1 juli digunakan untuk lalu lintas umum. Namun yang terjadi dengan tiupan angin berkelajuan 40 mil/jam (64 km/jam). Kedua sisi jembatan terlilit pada arah yang berbeda sementara bagian tengah jembatan sebagai poros atau sumbu kedua gerakan melilit ini dikenal dalam Ilmu fisika sebagai gerakan torsional atau disebut juga getaran torsional modulus. Jadi badan jembatan terpelintir seperti kue tambang akhirnya spoiler jembatan atau kawat logam besar sebagai penggantung putus sehingga badan jembatan jatuh ke sungai.

Sebagai dugaan atau hipotesis penyebab robohnya jembatan adalah frekuensi resonansi untuk jembatan. Berdasarkan bahan serta disign sebuah jembatan  akan menghasilkan frekuensi resonansi atau osilasi jembatan sama dengan osilasi alam yang disebabkan angin. Pada frekuensi ini kekuatan kecil bila frekuensinya sama maka akan mampu mengahasilkan efek kerusakan yang sangat besar.

2. Gempa Bumi
Gempa tektonik yang sering melanda negara-negara yang  berada dekat pertemuan lempeng samudra dan benua seperti Indonesia sering sekali merusak infrastruktur bangunan termasuk jembatan. Seperti yang terjadi di Yogyakarta  dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 dan gempa bumi Sumatra Barat 30 Septeber 2009.

3. Banjir bandang
Banjir yang bisa merobohkan jembatan adalah banjir bandang atau banjir lahar. Contoh banjir bandang seperti yang terjadi di melanda kota Deppasar 8 November 2011. Dan banjir lahar dingin dari gunung Merapi yang melewati kali opak 4 Januari 2011 sudah merobohkan dua jembatan.

4. Tsunami
Sebuah jembatan bisa saja dirancang untuk tahan terhadap gempa tapi dengan kekuatan dorongan air akibat gelombang tsunami banyak  bangunan yang tidak tahan sampai ambruk termasuk jembatan seperti yang terjadi di Jepang 11 Maret 2011.

5. Perang
Dalam sebuah peperangan sering kali demi strategi untuk memenangkan perang sebuah jembatan sengaja di robohkan dengan cara di ledakkan atau  di bom. Baik itu di wilayah sendiri maupun di wilayah lawan

6. Lapuk atau Jembatan tua
Jembatan yang lapuk karena usia tua serta tidak terawat sering kali roboh sampai mengakibatkan  korban jiwa seperti yang terjadi di India pada tanggal 22 Oktober 2011 yang menewaskan 32 orang serta ratusan lainnya terluka.

7. Kontruksi yang tidak layak.
Kontruksi jembatan yang tidak layak bisa mengakibatkan sebuah jembatan roboh sebagai contoh dugaan sementara untuk jembatan Kutai Kartanegara yang menyebrangi sungai Mahakam adalah kesalahan kontruksi atau kontruksi yang tidak layak. kalau praduga boleh-boleh saja kan adapun benar tidaknya tergantung dari hasil investigasi  serta penelitian.  Praduga ini oleh para ahli dimungkinkan karena secara ilmian tidak ada faktor alam seperti yang sudah disebutkan diatas yang mempengaruhinya serta jembatan tersebut baru berdiri selama 10 tahun. terhitung masih muda untuk ukuran sebuah jembatan. Tapi penyebab pastinya harus menunggu dari hasil penelitian  serta investigasi yang lebih lanjut baik dari segi kontruksi, disign serta bahan-bahan pembuat jembatan.

referensi:
Halliday and Resnick , fundamentals of physics 1986
www.wikipedia.org