Terdapat beberapa Penyebab jembatan roboh
baik yang terjadi di di dalam negeri atau manca negara contoh peristiwa
robohnya jembatan Kutai Kartanegara yang membentang di atas sungai
Mahakam.. Robohnya sebuah jembatan sudah sering terjadi seiring dengan teknologi pembuatan jembatan yang sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu baik itu untuk jembatan tradisional atau jembatan modern.
Pembangunan sebuah jembatan
adalah sebagai upaya dari manusia untuk mempermudah, menyebrang sebuah
sungai, mempercepat mobilitas manusia dan barang, dengan dibangunnya
sebuah jembatan banyak keuntungan yang didapat misalnya pembukaan daerah
yang terisolir atau daerah yang terpencil. Teknologi pembangunan jembatan lebih tua dari teknologi kendaraan karena pembangunan jembatan sudah dimulai sejak manusia sebelum mengenal teknologi kendaraan.
Berbagai konstruksi sebuah jembatan disesuaikan dengan keadaan kontur
tanah dan sungai sesuai dengan perkembangan ilmu teknik pembangunan
jembatan. Aspek utama pembangunan sebuah jembatan selain kekuatan untuk menahan
beban adalah unsur keselamatan pengguna jembatan, jangan sampai
jembatan yang sedang dipakai roboh seperti yang terjadi pada jembatan
kutai karta Negara yang memakan puluhan korban jiwa.
Penyebab robohnya jembatan bermacam-macam tapi kebanyakan diakibatkan oleh bencana alam atau bencana perang. Berikut ini blogger menghimpun penyebab robohnya sebuah jembatan menjadi tujuh macam. Sehingga posting ini diberi judul tujuh penyebab jembatan roboh:
1.`Angin
Sebuah
jembatan dengan bentangan panjang dirancang agar mampu menahan beban
serta tarikan grafitasi bumi juga supaya tahan terhadap tiupan angin
angin yang berasal dari samping. Sebuah kontruksi jembatan gantung harus
bisa bertahan terhadap osilasi yang terjadi akibat resonanasi dari alam
yang berasal dari tiupan angin. Robohnya jembatan akibat tiupan angin terjadi pada jembatan Tacoma Bridge
yang panjangnya 2700 kaki jembatan terbuat dari baja karbon di design
sedemikian rupa untuk bisa menahan derasnya tiupan angin. Angin sebesar
apaun akan dialihkan tiupannya ke bagian atas atau bawah jembatan.
Jembatan
tersebut selesai dibangun pada bulan Juni 1940 seminggu kemudian pada 1
juli digunakan untuk lalu lintas umum. Namun yang terjadi dengan tiupan
angin berkelajuan 40 mil/jam (64 km/jam). Kedua sisi jembatan terlilit
pada arah yang berbeda sementara bagian tengah jembatan sebagai poros
atau sumbu kedua gerakan melilit ini dikenal dalam Ilmu fisika sebagai
gerakan torsional atau disebut juga getaran torsional modulus. Jadi
badan jembatan terpelintir seperti kue tambang akhirnya spoiler jembatan
atau kawat logam besar sebagai penggantung putus sehingga badan
jembatan jatuh ke sungai.
Sebagai dugaan atau hipotesis penyebab robohnya jembatan
adalah frekuensi resonansi untuk jembatan. Berdasarkan bahan serta
disign sebuah jembatan akan menghasilkan frekuensi resonansi atau
osilasi jembatan sama dengan osilasi alam yang disebabkan angin. Pada
frekuensi ini kekuatan kecil bila frekuensinya sama maka akan mampu
mengahasilkan efek kerusakan yang sangat besar.
2. Gempa Bumi
Gempa
tektonik yang sering melanda negara-negara yang berada dekat pertemuan
lempeng samudra dan benua seperti Indonesia sering sekali merusak
infrastruktur bangunan termasuk jembatan. Seperti yang terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 dan gempa bumi Sumatra Barat 30 Septeber 2009.
3. Banjir bandang
Banjir yang bisa merobohkan jembatan adalah banjir bandang
atau banjir lahar. Contoh banjir bandang seperti yang terjadi di
melanda kota Deppasar 8 November 2011. Dan banjir lahar dingin dari
gunung Merapi yang melewati kali opak 4 Januari 2011 sudah merobohkan
dua jembatan.
4. Tsunami
Sebuah jembatan bisa saja dirancang untuk tahan terhadap gempa tapi dengan kekuatan dorongan air akibat gelombang tsunami banyak bangunan yang tidak tahan sampai ambruk termasuk jembatan seperti yang terjadi di Jepang 11 Maret 2011.
5. Perang
Dalam
sebuah peperangan sering kali demi strategi untuk memenangkan perang
sebuah jembatan sengaja di robohkan dengan cara di ledakkan atau di
bom. Baik itu di wilayah sendiri maupun di wilayah lawan
6. Lapuk atau Jembatan tua
Jembatan
yang lapuk karena usia tua serta tidak terawat sering kali roboh sampai
mengakibatkan korban jiwa seperti yang terjadi di India pada tanggal
22 Oktober 2011 yang menewaskan 32 orang serta ratusan lainnya terluka.
7. Kontruksi yang tidak layak.
Kontruksi
jembatan yang tidak layak bisa mengakibatkan sebuah jembatan roboh
sebagai contoh dugaan sementara untuk jembatan Kutai Kartanegara yang
menyebrangi sungai Mahakam adalah kesalahan kontruksi atau kontruksi
yang tidak layak. kalau praduga
boleh-boleh saja kan adapun benar tidaknya tergantung dari hasil
investigasi serta penelitian. Praduga ini oleh para ahli dimungkinkan
karena secara ilmian tidak ada faktor alam seperti yang sudah disebutkan
diatas yang mempengaruhinya serta jembatan tersebut baru berdiri selama
10 tahun. terhitung masih muda untuk ukuran sebuah jembatan. Tapi
penyebab pastinya harus menunggu dari hasil penelitian serta
investigasi yang lebih lanjut baik dari segi kontruksi, disign serta
bahan-bahan pembuat jembatan.
referensi:
Halliday and Resnick , fundamentals of physics 1986